Rabu, 20 Juli 2011

Erupsi Gunung Merapi 2010, Terbesar Dalam Seabad


Siapa yang mengira bahwa erupsi Gunung Merapi tahun 2010, ternyata lebih dahsyat dibandingkan erupsi - erupsi sebelumnya. Menurut para ahli, erupsi kali ini merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872. Hal itu terbukti, ketika Merapi mulai erupsi tanggal 26 Oktober 2010. Pada saat itu, awan panas atau wedhus gembel Merapi meluluhlantakkan daerah sekitarnya, termasuk Kinahrejo, kampung tempat juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan, yang tewas terkena semburan wedhus gembel. Pada tanggal 3 November 2010, Merapi kembali meletus. Kali ini lebih dahsyat dibandingkan
erupsi pertama.

Mengapa erupsi Merapi tahun 2010 dianggap sebagai letusan terdahsyat? Berikut ini fakta - faktanya.

1. Pada erupsi bulan November 2010, Merapi meletus amat dahsyat selama kurang lebih 120 jam tanpa henti. Hal ini terjadi tanggal 3 hingga 6 November 2010. Karena itu, lamanya waktu erupsi pada bulan November 2010, mencetak rekor sebagai erupsi terlama.

2. Pada tanggal 4 November 2010, dahsyatnya erupsi Merapi dapat dirasakan hingga radius 40 km. Suara letusan dapat terdengar dalam radius tersebut. Bahkan, gtaran gempa vulkanik dapat dirasakan sampai wilayah jauh.

3. Pada dasarnya, awan panas atau wedhus gembel menerjang menuju daerah tertentu, termasuk Kali Gendol. Namun, kali ini, awan panas membumbung tinggi atau vertikal dan bergerak ke manapun menurut arah angin.

( Foto : Awan panas membumbung tinggi dan mengarah ke lereng barat Merapi )

4. Hujan abu vulkanik biasanya hanya menerjang daerah sekitarnya. Namun, kali ini, terjangan abu vulkanik Merapi dapat mencapai Puncak, Bogor, Jawa Barat.

5. Radius bahaya Merapi biasanya hanya mencapai 10 km. Namun, karena bahaya Merapi pada erupsi tahun 2010 lebih dahsyat dan mampu menerjang daerah yang lebih jauh, yakni di luar radius 10 km, seperti :

- Dusun Bronggang, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman yang berjarak sekitar 15 km dari puncak Merapi. Dusun ini terkena terjangan awan panas yang melewati Kali Gendol hingga 15 km. Rumah - rumah yang terkena semburan awan panas tersebut ludes terbakar.

( Foto : Seorang relawan menggotong tubuh korban awan panas di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman )

- Kota Muntilan, Kabupaten Magelang, yang berjarak sekitar 18 - 20 km dari puncak Merapi. Kota ini mengalami dampak terparah dari hujan abu vukanik. Jalan utama di kota ini diselimuti lumpur abu vulkanik. Banyak atap rumah yang roboh dan pohon tumbang akibat tak kuat menahan beban abu vulkanik. Ya, hujan abu vulkanik terus mengguyur kota ini tanpa henti dari tanggal 3 hingga 5 November 2010. Akibatnya, warga Muntilan pun mengungsi ke luar kota. Kota Muntilan pun menjadi seperti 'kota mati'.

( Foto : Jalan Pemuda, jalan utama di Muntilan yang tertutup lumpur abu vukanik )

( Foto : Banyak pohon tumbang akibat tak kuat menahan abu vulkanik. Terlihat di Dusun Wonolelo, Muntilan )

- Borobudur, yang berjarak sekitar 25 km dari puncak Merapi. Daerah yang terkenal dengan candi terbesarnya ini pun tak luput dari terjangan abu vulkanik. Bahkan, candi Borobudur pun diselimuti abu vulkanik yang cukup tebal. Selain itu, untuk menyelamatkan gajah di TWCB, gajah Borobudur pun diungsikan ke Gembira Loka Yogyakarta.

( Foto : Candi Borobudur )

Akibat kejadian tersebut, zona bahaya pun diperluas hingga 20 km.

Itulah fakta - fakta yang menyebabkan erupsi Merapi tahun 2010 dianggap sebagai erupsi terdahsyat.